Pengerjaan Jalan Kurang Matang, Sejumlah Masyarakat Mengaku Terancam DBD
29 April, 2020
Add Comment
![]() |
Halaman Warga Yang Terendam Jebakar Air Bebau dan Menjadi Sumber Nyamuk |
Kabaenapos.com, Sikeli - Sejumlah masyarakat kampung selayar, Kel. Sikeli, Kec. Kabaena Barat, Kab. Bombana, Prov. Sulawesi Tenggara mengaku terancam Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat proyek jalan penghubung antara jalan poros sikeli menuju desa baliara selatan.
Pasalnya proyek pembangunan jalan yang dikerjakan disepanjang aliran laut pembatas wilayah lingkungan lere'ea dan lingkungan beropa ini menghubungkan jalan antar 2 wilayah dan menghalau aliran air laut yang membias ke wilayah pemukiman masyarakat namun tidak menyediakan saluran pembuangan.
Salah satu warga kampung selayar yang merasa menjadi korban, Lukman (28) saat dihubungi oleh pihak media mengatakan bahwa proyek jalan yang dibangun di depan rumahnya ini mengakibatkan terjadinya jebakan air dalam volume besar yang tak kunjung mengering di halaman sejumlah warga.
"dulu itu air laut sampai ke depan rumahku, tapi semenjak dibangun itu jalan sudah tidak lagi sampai air laut disini karena di blokir sama jalan, tapi masalahnya tidak ada selokan atau pembuangannya akhirnya kalau hujan tertampung air di halamannya warga dan mengendap lama sampai 1 tahun, baru busuknya luar biasa dan nyamuk ganas sekali gara-gara itu air yang tertampung, lama-lama kita ini satu kampung kena DBD," Rabu, (29/04/2020).
Salah satu korban lainnya, Risal menyesalkan hal tersebut dan berpesan kepada pemerintah setempat agar segera menyelesaikan masalah masyarakat tersebut agar masyarakat tidak menderita berangsur lama.
Irfan, salah satu mahasiswa juga ikut berpendapat, menurutnya solusi masalah tersebut cuman ada dua yakni jalan tersebut dibuatkan saluran pembuangan atau jebakan air tersebut di timbun
"kasian masyarakat, belum berlalu dihajar kekhawatiran oleh COVID-19 yang kemudian telah menjadi Pandemi lalu diberi kekhawatiran baru yaitu takut terkena DBD, solusinya gampang, buat aja saluran pembuangan, atau pemerintah kerjasama dengan perusahaan tambang setempat untuk menimbun itu jebakan air, tanah timbunan itu bisa gratis dari tambang jika pemerintah yang minta, apa lagi yang susah, atau bisa juga sebagian dana CSR tambang dilarikan kesitu saja," tutup Irfan.
0 Response to "Pengerjaan Jalan Kurang Matang, Sejumlah Masyarakat Mengaku Terancam DBD"
Post a Comment