Jalan Putus, Pemuda Desa Enano Berinisiatif Bikin Jembatan Darurat

Kondisi jalan penghung antar kecamatan amblas yang di akibatkan oleh arus air hujan 9 april lalu tepatnya di tengah kampung Desa Enano 

KABAENAPOS.COM | Bombana, Jalan pengubung antar kecamata di pulau Kabaena Kabupaten Bombana ambruk hingga putus. Hal tersebut di akibatkan hujan deras. akhirnya menghambat tranportasi kendaraan roda dua maupun empat untuk berlintas. 

Kelompok pemuda Desa Enano berinisiatif untuk membuat jembatan darurat yang materialnya berasal dari batang kelapa. mereka patungan membeli batang kelapa tersebut dan membeli bahan bakar untuk alat potong (Senso). 

Saat selesai jembatan itu dan mulai di lewati kendaraan, mereka pun tetap terus menjaga memperbaiki dengan menambahkan timbunan agar kendaraan yang lewat bisa merasa nyaman. 

Ironisnya saat mereka meminta pembeli aqua keada pengendara roda dua maupun empat yang lewat malah disoroti oleh beberapa supir angkutan yang melintas di daerah itu. padahal para pemuda desa Enano tidak meaksa melainkan suka rela saja. 

Tentu hal tersebut membuat kelompok pemuda desa Enano geram dengan pernyataan salah seorang sopir di salah satu media lokal belum lama ini. 

Mendengar isu tersebut, Kapolsek Kabaena Timur Ipda Bastian Hamsa didampingi bersama beberapa anggotanya cepat bergegas mendatangi TKP pemalangan jalan tepatnya di Jalan Poros Dongkala-Sikeli di Desa Enano.

Bastian Hamsa membenarkan adanya informasi pemalangan setelah diperbaiki satu unit Decker yang longsor dan sudah diperbaiki dengan jembatan darurat dari batang kelapa oleh warga Desa Enano sejak tanggal 09 April 2019 dan telah dapat dilalui oleh kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

"Kami lihat disana terdapat pos darurat sebagai tempat penagihan bagi kendaraan yang melitas jalan/jembatan darurat dimaksud. dilemngkapi lampu penerang di atas jembatan darurat dimaksud,"

Kami tetap minta kepada kelompok pemuda agar membuka palang di atas jembatan darurat tersebut dan jangan ada lagi pungutan bagi kendaraan yang melintas,"Jelas Ipda Bastian Hamsa, 12 april 2019

Menurut Bastian pelarangan dimaksud untuk menghindari tindakan kiriminal antara warga dan pengendara yang melintas di wilayah tersebut. "Pihak kepolisian bakal melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kecamatan dan Desa serta melakukan monitoring di lapangan untuk menjaga agar tidak ada kesalah pahaman antara pemuda Enano dengan pengguna jalan (Sopir).harapnya.

Sementara Salah satu pemuda Desa Enano Topan mengaku apa yang di tuduhkan bersama temannya tidak benar, melainkan pengertian semaya (Suka rela). 

pasalnya, Kata Topan Jalan tersebut sudah tidak bisa lagi dilalui kendaraan sehingga mereka bersama warga berinisiatif untuk memperbaikinya. 

"Sumbangan itu diperuntukan biaya pengadaan bahan seperti batang kelapa, tanah timbunan dan juga sebagai jasa pekerja pembuatan jembatan darurat dimaksud. 

Lanjut Topan, "Itu tidak bersifat wajib atau memaksa tetapi bersifat suka rela. Ada yang menyumbang Rp. 10.000, Rp. 5.000 dan Rp. 2.000," Tutupnya.

Informasi terkini Jembatan Batang Kelapa tersebut telah dibongkar kembali oleh warga karena tidak terima dituding melakukan pemungutan retribusi sukarela. (Kp) 

Share this post